Sekitar dua minggu yang lalu saya tidak sengaja menonton ulang film The Da Vinci Code dan merasa girang karena sekarang lebih familiar dengan lokasi syutingnya *norak*. Beberapa hari kemudian lagi-lagi saya tidak sengaja menonton ulang film lain yang bersetting di Paris, yaitu Mr. Bean's Holiday. Namun, berbeda dengan The Da Vinci Code yang bikin girang, film yang seharusnya lucu ini justru bikin saya bete sebete-betenya. Semua itu gara-gara satu adegan yang mengingatkan saya pada satu-satunya hal yang ingin saya lupakan dari liburan kemarin di Eropa: adegan Mr. Bean ketinggalan kereta.
Melihat Rowan Atkinson berlari-lari mengejar kereta di Gare du Lyon mengingatkan saya akan rasanya ngos-ngosan setelah lari-lari di sepanjang rel Gare du Nord untuk kemudian mendapati fakta bahwa kereta yang akan membawa saya kembali ke Belanda sudah tidak terkejar lagi. Ya ampuuuunnnn, kejadiannya nyaris sama sehingga saya nontonnya penuh buruk sangka "Apa ya Mr. Bean's Holiday ini khusus dibuat untuk mengece sayaaaa" which is anakronisme karena saya liburan tiga tahun setelah Mr. Bean's Holiday diproduksi, zzz.
"Keretanya sudah berangkat. Kamu SUDAH telat tiga menit." Begitu kata petugasnya yang langsung menyadarkan saya bahwa: ini Eropa, Nona! Punctuality-nya bisa bikin orang Indonesia bergidik ngeri. Di Indonesia mungkin saya bisa bilang saya BARU telat tiga menit.
oyya.tumblr.com |
"Keretanya sudah berangkat. Kamu SUDAH telat tiga menit." Begitu kata petugasnya yang langsung menyadarkan saya bahwa: ini Eropa, Nona! Punctuality-nya bisa bikin orang Indonesia bergidik ngeri. Di Indonesia mungkin saya bisa bilang saya BARU telat tiga menit.
Berhubung tiket Thalys saya tidak fleksibel, ya sudah wasalam. Saya tidak bisa minta ganti. Ingatan akan senang-senang selama dua minggu di Eropa ke belakang seakan lenyap dan digantikan dengan kenyataan menjengkelkan bahwa sekarang saya di Eropa, sendirian, ketinggalan kereta, dan kalau harus beli tiket lagi entah bawa duit cukup atau tidak. Sambil menahan tangis pun saya segera mengantre di loket dan mendapatkan tiket seharga 3,5 kali tiket semula T___________T Sepanjang perjalanan Paris--Amsterdam saya cuma bisa mengelus-elus kursi sambil ngedumel dalam hati "mahal beneeeerrr buat bisa duduk di siniiii"
P.S. Kemarin saya janjian main ke kos teman, sang teman kaget bukan kepalang begitu membuka pintu gerbang dan mendapati saya datang tepat waktu. "Titissshh, aku belum mandiiii. Aku bilang jam sebelas soalnya biasanya kamu nyampe sini juga jam setengah dua belasan." :))
No comments:
Post a Comment