Sebenarnya summer school ini akan lebih sempurna tanpa tugas dan ujian. Total ada 2 tugas dan 1 ujian akhir yang harus dilalui di sini. Untungnya tugas pertama bisa dibilang sangat menyenangkan: JALAN-JALAN! :D
You will be divided into groups of 3--4 students. With your group, visit one of the Dutch cities on the list below. Walk around the city centre and visit the museum. If possible, make pictures.
Dengan pilihan Alkmaar, Delft, Den Bosch, Enkhuizen, Rotterdam, Haarlem, dan Leiden, saya sudah tahu akan memilih apa ...
LEIDEN! |
Masih ingat kan tentang doktrinasi dosen bahasa Belanda saya tentang mahasiswa Ilmu Budaya yang harus pernah menuntut ilmu sampai ke Utrecht dan Leiden? Berhubung sudah pernah merasakan sekolah di Utrecht, paling tidak saya harus menjejakkan kaki di Leiden. Saya ke sana bersama tiga orang lain: Nicola & Gabriella dari Italia (they're couple!) serta Emily dari Taiwan yang juga sekolah di USS bersama pacarnya (kelompok lain). Ckck, pacaran mereka edukatif sekali ya? :D
Friendly adalah kesan pertama yang saya dapat dari Leiden. Saya suka dengan tata kotanya yang meletakkan Visitor Centre persis di gedung sebelah pintu keluar Leiden Centraal Station. One day tripper seperti kami berempat jadi punya pedoman yang jelas harus ke mana begitu keluar dari stasiun kereta. Euh, saya malah tidak tahu di mana letak Visitor Centre Utrecht :|
peta antinyasar yang diambil dari Visitor Centre Leiden |
Berhubung agak mendung, kami memutuskan untuk putar-putar kota dulu baru masuk ke museum (mumpung belum hujan). Pilihan yang tidak begitu tepat sebenarnya karena di museum terakhir saya hanya punya waktu sekitar satu setengah jam untuk berkeliling di sebuah museum buesar bertarif 9 Euro, hiks (every second counts!). Bangunan pertama yang kami kunjungi di sini adalah De Burcht, benteng yang dibangun di atas bukit buatan yang di masa sekarang digunakan sebagai gardu pandang ke penjuru Kota Leiden.
Pintu masuk De Burcht (leiden-omslag.blogspot.com) |
Dari De Burcht kami berkeliling di sekitar Pieterskerk, Latin School (sekolahnya Rembrandt), dan The American Pilgrim Museum serta memasuki dua museum: Stedelijk Museum De Lakenhal dan Rijksmuseum van Oudheden.
Pieterskerk |
Latin School |
The American Pilgrim Museum |
The Museums
Karena sedang banyak renovasi, masuk ke Stedelijk Museum De Lakenhal ini gratis (asyik!). Koleksinya kebanyakan lukisan-lukisan Rembrandt & murid-muridnya, serta sejarah Leiden dan tekstilnya. Di sini memotret koleksi museum sama sekali tidak diperbolehkan.
Stedelijk Museum De Lakenhal |
Sedangkan untuk masuk Rijksmuseum van Oudheden saya harus membayar 9 Euro (yang sudah saya ceritakan tadi). Andaikan saya nggak kelupaan bawa student card sebenarnya bisa jadi bayar 5,5 Euro saja (argh!). Konon mahasiswa arkeologi malah bisa masuk gratis ke sini. Kenapa? Karena museum ini memang museumnya Universitas Leiden yang mengkhususkan diri pada arkeologi. Dengan satu setengah jam yang tersisa, jujur, susah sekali rasanya memperhatikan benar-benar kesemua koleksi dari Mesir, Roman, Yunani, Timur-Tengah, dan Belanda tempo doeloe yang buanyaak sekali itu. Yang saya suka dari museum ini adalah banyaknya media penunjang yang dapat ditemukan di pojok-pojok museum seperti ini ...
Boleh foto-foto, tapi tanpa flash |
Selain mengunjungi museum saya juga mampir ke Universitas Leiden dan membeli beberapa souvenir di situ. Universitas Leiden merupakan universitas tertua di Belanda (1575). Konon setelah berhasil mengusir tentara Spanyol dari Leiden, rakyat Leiden diberi dua pilihan hadiah dari William van Oranje: dibebaskan dari pajak atau dibikinin universitas. Dan inilah pilihan rakyat Leiden ...
Leiden University - Academy Building :) |
buying souvenirs = one step closer to be a Leiden University student :p |
Dan tibalah saatnya kami harus pulang. Kami berempat setuju lebih suka Leiden daripada Utrecht :p Kotanya cantik, kecil, ke mana-mana terjangkau. Di sini burung juga kesannya lebih banyak. Sampai-sampai waktu jalan-jalan kami papasan dengan seseorang yang baru saja kejatuhan eek si burung. Ouchhh, kami nyaris kena.
Bye-bye, Leiden .... |
1 comment:
cool :)
Post a Comment