Dalam rangka menyambut kedatangan pacar, saya sudah mengumpulkan beberapa kupon
makan yang saya beli dari layanan
social buying semacam
DealKeren dan
MbakDiskon. Kupon yang saya kumpulkan tentunya
kupon yang masih berlaku ketika si pacar berada di sini. Sejauh ini sih sudah terkumpul kupon-kupon dari 6 rumah makan. Jumlah ini jelas masih akan bertambah karena setiap minggunya selalu ada
deal baru sementara si pacar masih pulang sekitar 7 minggu lagi. *Urusan gendut dipikir belakangan :p* Keburu kelaparan menunggu si pacar yang tak kunjung datang, akhirnya saya kemarin memutuskan untuk menggunakan beberapa kupon dulu. Berhubung kupon terbanyak yang saya beli adalah kupon dari
Kedai Kebun Restaurant (4 kupon), ke sanalah saya memanfaatkan 2 kupon dengan mengajak pacar cadangan saya yang di sini, lolz. Dua kupon lainnya saya sisakan untuk dinikmati bersama si pacar asli :D
|
Kedai Kebun Restaurant, Jl. Tirtodipuran 3 |
Kedai Kebun terletak di daerah Tirtodipuran, sejalan dengan K'Meals dan dekat dengan kawasan Prawirotaman, tempat ViaVia dan rumah makan berharga wow lainnya berada. Kawasan ini memang terkenal dengan tempat home stay para bule sehingga harga makanannya ya-gitu-deh. Ini bukan kali pertama saya mengunjungi Kedai Kebun. Bertahun-tahun lalu saya pernah ke sini bersama teman-teman SMA untuk menonton pertunjukan tari yang dipanitiai oleh pacar salah satu teman. Meski sekarang sudah menjadi mantan pacar, mereka tetap berhubungan baik karena harus tinggal serumah. Yap, mereka sudah menikah :D *Ini kenapa malah jadi nggosipin temen -_-"* Anyways, Kedai Kebun Restaurant ini memang semacam teras dikelilingi tanaman yang menempel pada rumah yang diperuntukkan untuk pertunjukan kesenian dan ruang pameran. Sesuai dengan ketentuan penggunaan kupon, sebelumnya saya telah melakukan reservasi untuk lunch date di sana. Siang itu kami berdua mengambil tempat di lantai atas dan menjadi tambahan dari seumprit pengunjung pribumi di situ. Setelah cukup lama membolak-balik buku menu sambil mengawang-awang harga total agar tidak jauh meleset dari nilai 2 kupon yang saya kantongi (30 ribu/kupon), saya akhirnya memesan menu-menu berikut:
|
dadar udang (28.000) |
|
es cokelat (13.000) |
Sementara teman kencan saya memesan:
|
mi goreng (20.500) |
|
lime ginger honey (12.500) berlatar belakang si teman kencan |
Ditambah dengan cemilan untuk berdua berupa:
|
bitterballen (14.000/5pcs), yang satu sudah masuk perut |
Sewaktu memesan dadar udang, saya ditawari mau pake nasi atau nggak dan saya bilang 'nggak'-nya kayaknya agak lebay deh (
Yes, I'm on diet), si bule di sebelah sampai nengok. Meski sok lagi diet, godaan es cokelat tetap tidak tertahankan. Jogja panasnya ngentang-ngentang, cing! Dadar udangnya enak karena ada udangnya (zzz), mi gorengnya juga enak (--> komentar dari seseorang yang bukan penggemar mi), sementara
bitterballen-nya rasanya sama persis kayak kroket. Nggak ngerti deh harusnya
bitterballen rasanya kayak gimana. Saya sempat ngicipin
bitterballen asli sewaktu di Den Haag sana, tapi rasanya kayak apa sudah menghilang dari memori kepala +_+
Setelah puas makan dan nggosipin topik yang sangat bermutu (baca: skripsi) tibalah saatnya membayar di lantai bawah. Total makan siang kami kali itu adalah 88.000 dikurangi nilai 2 kupon
sehingga kurang 28.000. Si teman kencan berinisiatif
nomboki 20.000 sehingga saya
seharusnya tinggal mengeluarkan 8.000 saja. Digunakan kata 'seharusnya' karena ... di dekat kasir ada kartu pos yang dijual doongggg. Harusnya saya tidak heran kalau restoran yang juga tempat pameran dan pertunjukan seperti Kedai Kebun juga menjual kartu pos sehingga ada antisipasi terhadap godaan kartu pos yang
ngawe-ngawe minta dibeli. Berhubung kartu-kartu itu begitu lihai menggoda, saya akhirnya menyambar tiga seri kartu pos pameran yang masing masing dijual seharga 30.000, 15.000, dan 3.500. Penggunaan kupon diskonan pun akhirnya terbukti gagal mendukung program pengiritan +_+
Sampai jumpa di wisata kuliner diskonan selanjutnya, yang semoga sudah bersama pacar :)